Senin, 28 November 2011

Orang pintar, egois????

Bukan untuk menunjukkan kelemahan orang lain. Tapi saya hanya ingin share pandangan.
Benar apa tidak sih, kalau kebanyakan orang pintar itu egois. Lebih tepatnya di kalangan anak sekolahan.
 Mungkin ada yang tidak, namun mereka tetap pilih-pilih???.. Kecenderungan untuk memilih teman yang sama dengannya dan sedikit menjauhi teman yang dianggapnya berada di bawahnya atau mengambil alih semua pekerjaan kelompok karena rasa tidak percaya pada teman kelompoknya. Mungkin itu sedikit penjabaran dengan apa yang dimaksud dengan egois disini.
 Heemm... hal itu memang tidak baik. Namanya juga manusia, pasti punya kekurangan. Ada juga pandangan, kalau anak pintar, tak perlu repot mencari teman?? Karena mereka akan datang dengan sendirinya untuk meminta bantuan pada mereka yang lebih pintar.
Saat saya mendiskusikan hal-hal ini dengan orang tua saya, mereka mmberi penjelasan dan meminta saya untuk menggambarkan. Coba kumpulkan teman-teman seorang anak pintar dengan seorang anak yang tidak seberapa pintar. Kira-kira banyak yang mana???.. Yaa pasti banyak anak yang tidak seberapa pintar. Mungkin itu sedikit menjawab, apa benar anak pintar itu egois. Kemudian orang tua saya menjelaskan hal-hal lain yang lebih kompleks lagi. Sebenarnya anak pintar cenderung tidak untuk menjadi pemimpin dalam organisasi. Karena mereka merasa kurang percaya dengan anggotanya untuk dapat mengerjakan sesuatu dengan baik, sehingga mereka bisa saja mengambil alih semua pekerjaan. Dengan kata lain kurang bisa mengorganisir anggotanya. Sedangkan anak yang kurang pintar, cenderung lebih dapat memimpin suatu organisasi. Itu karena, pandangannya bahwa dia tidak akan mampu mengerjakan semuanya sendirian.Saya berfikir, memang kebanyakan seperti itu.
Lalu, pertanyaan saya. Bagaimana cara untuk mengatasi seperti itu??
JADILAH ORANG PINTAR YANG RENDAH HATI.
Yang sadar bahwa ilmunya itu pemberian dari Tuhan. Sehingga, selalu mau membaginya dengan orang lain. Sebagai bentuk rasa syukur atas pemberian Tuhan. Di sisi lain itu juga dapat membantu ingatannya menjadi lebih kuat. 
Papa saya bilang, sekolah itu belum menentukan hidup kita. Silahkan lakukan apapun yang kita inginkan sekarang, untuk menjadikannya cermin kelak di kehidupan yang sebenarnya. Tapi tetap, berusahalah menjadi orang yang baik. Tak perlu harus terjatuh untuk merasakan jatuh itu sakit.
Hehehe... maaf kalau tulisan saya ini kurang teratur. Maklum, masih belajar...
 Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar